TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) segera mengoperasikan kereta lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek pada 17 Agustus 2022. LRT Jabodebek yang dibangun sejak 2017 tersebut akan beroperasi secara komersial melintasi jalur Stasiun Harjamukti-Dukuh Atas dan Bekasi Timur-Dukuh Atas sepanjang 44 kilometer.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan perseroan memegang konsesi selama 50 tahun. "KAI mendapatkan penugasan pemerintah dan ini adalah bagian dari PSN (proyek strategis nasional) yang diterbitkan mengingat adanya urgensi pelayanan transportasi untuk mendukung pembangunan di Jabodebek," ujar Didiek, kemarin.
PT KAI bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan sarana dan prasarana sedang mengebut penyelesaian proyek LRT. Hingga pekan kedua Januari, proyek telah rampung 78,78 persen. Sisanya meliputi penyelesaian Depo di Bekasi Timur dan finalisasi sistem persinyalan.
Berikut ini sejumlah fakta baru mengenai LRT Jabodebek.
1. Tarif LRT Rp 15 ribu dari ujung ke ujung
Didiek mengatakan terdapat kenaikan rencana tarif end to end LRT Jabodebek dari semula Rp 12 ribu menjadi Rp 15 ribu. Kenaikan tarif ini berhubungan dengan pembengkakan nilai investasi kereta layang.
Didiek menyatakan terjadi cost overrun investasi dari semula Rp 29,9 triliun menjadi Rp 32,5 triliun akibat pergeseran target commercial operation date atau pengoperasian secara komersial yang semula 2019 menjadi 2022. Untuk menutup pembengkakan investasi, KAI menghitung ulang komponen pembentuk harga tiket.
Harga tiket ini masih diusulkan kepada Kementerian Perhubungan. KAI berharap pada kuartal I 2022, Kemenhub sudah memutuskan daftar harga untuk LRT.
2. Ada tarif minimal Rp 3.000-4.000
Selain tarif dari ujung ke ujung atau tarif maksimal rata-rata, KAI mengusulkan mekanisme pengenaan tarif minimal. Tarif minimal dihitung per 5 kilometer seharga Rp 3.000-4.000.
“Kami sudah sampaikan ke Kementerian Perhubungan, tapi nanti pemerintah yang memutuskan,” ujar Executive Vice President (EVP) LRT Jabodebek KAI Mochamad Purnomosidi.
Mekanisme pengenaan tarif minimal berubah dari rencana semula. Awalnya, perseroan mengusulkan tarif perjalanan berlaku secara end to end atau pukul rata. Namun menjelang pengoperasiannya, rencana tersebut berubah karena pelbagai pertimbangan.
3. Tarif sudah disubsidi
Adapun harga tiket LRT Jabodebek yang diusulkan KAI merupakan tarif subsidi. Pemerintah akan memberikan subsidi berupa public service obligation (PSO) Rp 2 triliun per tahun. Bila tanpa subsidi, KAI mengklaim harga tiket per orang bisa mencapai Rp 30 ribu.